بِــــــسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيـــمِ

SELAMAT DATANG DI STIKOM MUHAMMADIYAH BATAM

SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI - DAN TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

MENU

LAGI BELAJAR

.

Radio Online Minang Cimbuak                Radio Online Minang Cimbuak

Kamis, 13 November 2014

CONTOH KASUS AKUNTANSI BIAYA



Metode harga pokok pesanan

Job Order Cost Method



SOAL 1

PT Gadjah Sakti adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang percetakan dengan menggunakan metode harga pokok pesanan. Pada bulan September 2004 perusahaan mendapat pesanan untuk mencetak kartu undangan sebanyak 2400 lembar dari PT Restu dengan harga yang dibebankan adalah Rp. 2000 per lembar ,- . Pada bulan yang sama perusahaan juga menerima pesanan sebanyak 100 spandoek dari PT Insani dengan harga Rp. 200.000 per buah.  Pesanan dari PT Restu diberi nomor  KU-01 dan pesanan dari PT Insani diberi nomor SP-02.

Data Kegiatan dan Produksi

1.       Pada tanggal 4 September 2004 dibeli bahan baku dan penolong dengan cara kredit yakni sebagai berikut :

Bahan baku

Kertas untuk undangan                             Rp. 1.350.000
Kain putih 600 meter                                 Rp. 4.125.000

Bahan penolong
Bahan penolong  X1                                 Rp.    300.000
Bahan penolong  X2                                         Rp.     170.000

2.       Dalam pemakaian bahan baku dan penolong untuk mem proses pesanan KU-01 dan SP-02 diperoleh informasi sebagai berikut :
Bahan baku kertas dan bahan penolong X2 digunakan untuk memproses pesanan no KU-01, sedangkan bahan baku kain dan bahan penolong X1 dipakai untuk memproses pesanan no SP-02

3.       Untuk penentuan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh departemen produksi menggunakan dasar jam tenaga kerja langsung dengan perhitungan sbb

Upah langsung untuk pesanan KU-01 180 jam a. Rp.5000 dan upah langsung untuk  pesanan SP-02 menghabiskan sebanyak 1000 jam  a. Rp.5000,-. Se- dangkan untuk upah tidak langsung adalah Rp. 2,9 juta.
Untuk gaji karyawan Bagian pemasaran dikeluarkan sebesar Rp. 7.500.000,- dan gaji karyawan administrasi dan umum Rp. 4.000.000,-

4.       Pencatatan Biaya Overhead Pabrik. Perusahaan dalam hal ini menggunakan tarif BOP sebesar 160 % dari biaya tenaga kerja langsung, baik pesanan KU-01 dan SP-02.

Biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi dalam kaitannya dengan pesanan di atas, adalah sebagai berikut

Biaya pemeliharaan gedung                      Rp.    500.000
Biaya depresiasi gedung pabrik                Rp. 2.000.000
Biaya depresiasi mesin                              Rp. 1.500.000
Biaya pemeliharaan mesin                         Rp. 1.000.000
Biaya asuransi gedung pabrik dan msn    Rp.    700.000

5.       Pencatatan harga pokok produk jadi. Berdasarkan informasi untuk pesanan no KU-01 telah selesai dikerja kan

6.       Pencatatan harga pokok produk dalam proses. Berdasarkan informasi diketahui bahwa untuk pesanan no SP-02 masih dalam proses penyelesaian. 

7.       Pencatatan harga pokok produk yang dijual. Pesanan no KU-01 telah diserahkan kepada pemesan. Dan dari penyerahan tersebut pemesan akan membayar dengan cara kredit.

Diminta

Berdasarkan informasi di atas, buatlah jurnal yang diperlukan berdasarkan metode harga pokok pesanan.


Metode Harga Pokok Proses

Proces  Cost Method




Soal 1 


A.  Produk diolah melalui satu departemen. Dalam keten tuan ini anggapan yang digunakan ;

·         Tidak terdapat persediaan produk dalam proses awal
·         Tidak terdapat produk yang rusak atau hilang dalam proses pengolahan.
·         Perusahaan hanya memproduksi satu macam produk.


CV Pribadi dalam pengolahan produknya dilakukan secara massal dan melalui satu departemen produksi. Berikut ini disajikan data produksi dan kegiatan selama bulan September 2004, yakni sbb ;

Produk yang dimasukkan dlm proses            5.000 unit
Produk jadi                                     3.800 unit
Produk dlm proses dengan
tkt penyelesaian Bhn baku dan
penolong 100 %; biaya
konversi 40 %.                              1.200 unit

Jumlah produk yang diproses                                5.000 unit


Data Biaya produksi
Berdasarkan informasi berikut ini adalah biaya produksi yang telah dikeluarkan yakni sebagai berikut

Biaya bahan baku                                           Rp.   300.000
Biaya bahan penolong                                     Rp.   450.000
Biaya tenaga kerja                                           Rp.   513.600
Biaya overhead pabrik                                     Rp.   642.000

Total Biaya produksi                                     Rp. 1.905.600

Berdasarkan data tersebut di atas, maka tentukan

1.        Berapa biaya produksi per unit untuk mengolah produk tersebut
2.        Tentukan berapa harga pokok produk jadi
3.        Berapa harga pokok produk dalam proses akhir bulan September 2004.
4.        Buatlah jurnal-2 yang diperlukan.

SOAL 2

B.   Produk diolah melalui lebih dari satu departemen.

PT  Salima memiliki dua departemen produksi dalam mengo lah produknya yakni departemen A dan departemen B. Berikut ini disajikan data produksi dan biaya untuk kedua departemen tersebut

                                                        Dept A             Dept B
Produk yang dimasukkan dlm
proses                                             50.000                 -
Produk selesai yang ditran-
fer ke Dept B                                   40.000                 -

Produk selesai ditransfer
Ke gudang                                               -               35.000

Produk dlm proses akhir  bulan
Dgn tkt penyelesaian bhn baku
Dan penolong 100 %, bia-
ya tenaga kerja 40 % dan
 BOP 35 %.                                      10.000                -

tkt penyelesaian biaya bhn pe-
nolong 60 % dan biaya
konversi 30 %.                                       -               5.000


Data Biaya produksi
Berdasarkan informasi berikut ini adalah biaya produksi yang telah dikeluarkan yakni sebagai berikut



Biaya yang dikeluarkan selama bulan berlangsung adalah
Sebagai berikut

                                        Dept A                     Dept B

Biaya bahan baku           Rp.    800.000                -
Biaya bahan penolong    Rp. 1.150.000          Rp.    988.000
Biaya tenaga kerja          Rp. 1.100.000          Rp. 1.241.000
Biaya overhead pabrik    Rp.     870.000         Rp. 2.044.000

Diminta ;

Berdasarkan informsi di atas, maka tentukan

a.        Harga pokok produksi per satuan yang dihasilkan oleh Departemen A
b.        Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Depar teman B.
c.         Harga Pokok produk dalam proses akhir bulan.


Penyelesaian :

Metode Harga Pokok Pesanan
Job Order Cost Method

Jurnal-Jurnal yang Diperlukan

1.   Pencatatan Pembelian Bahan baku & penolong

Persediaan Bahan baku                    Rp. 5.475.000
          Hutang Dagang                               Rp. 5.475.000

Persediaan Bahan penolong             Rp.   300.000  
          Hutang Dagang                               Rp.    300.000

2.   Pencatatan Pemakaian Bahan baku & penolong

BDP – Biaya bahan baku                  Rp. 5.475.000
          Persediaan Bahan baku                  Rp. 5.475.000

BOP – Sesungguhnya                     Rp.   470.000
                Persediaan Bahan penolong           Rp.    470.000

3.   Pencatatan Biaya Tenaga Kerja

a.  Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang
Gaji dan Upah                              Rp.  20.300.000
                Utang Gaji &  Upah                          Rp.20.300.000



b.  Pencatatan Distribusi Biaya TK
Biaya TK Langsung                      Rp.   5.900.000
Biaya TK Tdk Langsung             Rp.   2.900.000
Biaya Pemasaran                         Rp.   7.500.000
Biaya Administ & Umum               Rp.   4.000.000
     Gaji dan Upah                               Rp. 20.300.000

c.  Pembayaran Gaji dan Upah 
Utang Gaji dan Upah                    Rp. 20.300.000
                Kas                                                 Rp.20.300.000

4.   Pencatatan Biaya Overhead Pabrik.

BDP – Biaya Overhead Pabrik          Rp.  9.440.000  
          BOP yg Dibebankan                        Rp. 9.440.000  

BOP yang Sesungguhnya                         Rp.   5.700.000
Persediaan bhn bangunan              Rp.    500.000
Akum. depresiasi gedung pabrik     Rp. 2.000.000
Akum. depresiasi mesin                  Rp. 1.500.000
Persediaan suku cadang                Rp. 1.000.000
Persekot Asuransi                          Rp.    700.000

BOP yg Dibebankan                          Rp.   9.440.000
          BOP yg Sesungguhnya                   Rp.9.440.000

Selisih BOP :

Untuk menentukan selisih BOP dicari dengan cara memban- dingkan antara jumlah BOP yang dibebankan dengan jml seluruh BOP yang sesungguhnya terjadi.

Berdasarkan soal di atas, selisih BOP dapat ditentukan dengan cara :

BOP yang Sesungguhnya:

Jurnal no #2                                            Rp.     470.000
Jurnal no #3b                                         Rp.  2.900.000
Jurnal no #5                                            Rp.  5.700.000
Jml BOP yang Sesungguhnya                Rp.  9.070.000

BOP yang Dibebankan                          Rp.  9.440.000
(Selisih pembebanan lebih)


Jurnal Selisih BOP

BOP yang Sesungguhnya                       Rp.   370.000
Selisih BOP                                               Rp.    370.000

5.   Pencatatan Harga Pokok produk jadi (KU-01)
Persediaan produk jadi                     Rp. 3.690.000
BDP- Biaya Bahan Baku                 Rp. 1.350.000  
BDP- Biaya Tenaga Kerja lgs          Rp.    900.000
BDP- Biaya Overhead Pabrik          Rp. 1.440.000


6.   Pencatatan Harga Pokok produk dlm proses (SP-02)
Persediaan produk dalam proses     Rp. 17.125.000  
BDP- Biaya Bahan Baku                 Rp. 4.125.000 
BDP- Biaya Tenaga Kerja lgs          Rp. 5.000.000
BDP- Biaya Overhead Pabrik          Rp. 8.000.000 

7.   Pencatatan Harga pokok produk yang dijual
Harga Pokok Penjualan                     Rp.  3.690.000
Persediaan Produk jadi                           Rp.  3.690.000 

Piutang Dagang                                Rp.  4.800.000
                Harga Pokok Penjualan                   Rp.  4.800.000
Penyelesaian :

Metode Harga Pokok Proses
Proces Cost Method

1.  Perhitungan Harga Pokok produksi per unit

No.
Jenis Biaya
Jml Biaya
Unit Equivalen
Biaya/Unit
1.
Bia Bhn baku
Rp. 300.000
3800+(1200 x 100%)
Rp.   60
2.
Bia Bhn Penolong
Rp. 450.000
3800+(1200 x 100%)
Rp.   90
3.
Bia Tenaga Kerja
Rp. 513.600
3800+(1200 x   40%)
Rp. 120
4.
Bia Overhead Pabrik
Rp. 642.000
3800+(1200 x   40%)
Rp. 150.
Biaya Produksi Per Unit 
Rp. 420

2.  Harga Pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang yakni sebesar :
 3800 unit  x  Rp. 420                  =      Rp. 1.596.000

3.  Harga Pokok produksi yang masih dalam proses akhir

Biaya bahan baku :
( 1200 x 100% ) x Rp.   60         =      Rp.      72.000
Biaya bahan penolong
( 1200 x 100% ) x Rp.   90         =      Rp.    108.000
Biaya Tenaga Kerja
( 1200 x   40% ) x Rp. 120         =      Rp.      57.600
Biaya Overhead Pabrik
( 1200 x   40% ) x Rp. 150         =      Rp.      72.000
Jumlah Harga Pokok produksi   =      Rp.    309.600
yg masih dlm proses akhir


Jurnal-Jurnal yang Diperlukan.

1.   Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku :

BDP – Biaya  Bahan baku                 Rp. 300.000.
          Persediaan Bahan Baku                 Rp. 300.000


2.   Jurnal untuk mencatat biaya bahan penolong :

BDP – Biaya Bahan Penolong          Rp. 450.000
          Persediaan Bahan Penolong          Rp. 450.000 

3.   Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja

BDP – Biaya Tenaga Kerja                Rp. 513.600
          Gaji dan Upah                                 Rp. 513.600 

4.   Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja

BDP – Biaya Overhead pabrik          Rp. 642.000 
          Berbagai Rekening yang Di            Rp. 642.000 
                kredit.

5.   Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang.

Persediaan produk jadi                     Rp.  1.596.000
BDP- Biaya Bahan Baku                 Rp.
BDP- Biaya Bahan Penolong                  Rp. 
BDP- Biaya Tenaga Kerja lgs          Rp. 
BDP- Biaya Overhead Pabrik          Rp. 

6. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk yang masih dalam proses akhir :

Persediaan produk jadi                     Rp.  309.600
BDP- Biaya Bahan Baku                 Rp.    72.000
BDP- Biaya Bahan Penolong                  Rp.  108.000
BDP- Biaya Tenaga Kerja lgs          Rp.    57.600
BDP- Biaya Overhead Pabrik          Rp.    72.000



Penyelesaian :
Metode Harga Pokok Proses
Proces Cost Method

·          Produk Diolah melalui lebih dari Dua Departemen.

1.  Perhitungan Harga Pokok produksi per unit

No.
Jenis Biaya
Jml Biaya
Unit Equivalen
Biaya/Unit
1.
Bia Bhn baku
Rp. 800.000
40.000+(10.000x100%)
Rp.   16
2.
Bia Bhn Penolong
Rp. 1.150.000
40.000+(10.00 x 100%)
Rp.   23
3.
Bia Tenaga Kerja
Rp. 1.100.000
40.000+(10.00 x 40%)
Rp. 25
4.
Bia Overhead Pabrik
Rp. 870.000
40.000+(10.00 x 35%)
Rp. 20
Biaya Produksi Per Unit 
Rp.84

2.  Harga Pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang yakni sebesar :
 40.000 unit  x  Rp. 84                        =      Rp. 3.360.000

3.  Harga Pokok produksi yang masih dalam proses akhir
yang Dihasilkan pada Departemen A (10.000 unit)

Biaya bahan baku :
( 10.000 x 100% ) x Rp.  16               =      Rp.     160.000
Biaya bahan penolong
( 10.000 x 100% ) x Rp.  23               =      Rp.     230.000
Biaya Tenaga Kerja
( 10.000 x   40% ) x Rp.  25               =      Rp.     100.000
Biaya Overhead Pabrik
( 10.000 x   35% ) x Rp. 20                =      Rp.       70.000
Jumlah Harga Pokok produksi           =      Rp.     560.000
yg masih dlm proses akhir
4.  Perhitungan Biaya Produksi per unit yang Ditambahkan oleh Departemen B yakni :


No.
Jenis Biaya
Jml Biaya
Unit Equivalen
Biaya/Unit
1.
Bia Bhn Penolong
Rp. 988.000
35.000+(5.000x60%)
Rp.   26
2.
Bia Tenaga Kerja
Rp. 1.241.000
35.000+(5.000 x 30%)
Rp.   34
3.
Bia Overhead Pabrik
Rp. 1.100.000
35.000+(5.000 x 30%)
Rp.   56
Biaya Produksi Per Unit 
Rp.116

5. Harga Pokok Produk selesai yang Ditransfer oleh Departemen B ke Gudang adalah :


35.000 x (Rp.116 + Rp. 84*)              =      Rp.  7.000.000

Catatan :  Rp. 84* adalah Harga Pokok yang dibawa dari Departemen A

6.  Harga Pokok produksi yang masih dalam proses akhir
yang Dihasilkan pada Departemen B ( 5000 unit)

Harga Pokok Produk dalam proses akhir yang berasal dari Departemen B
( 5000 x Rp. 84)                         =      Rp.     420.000
Biaya bahan penolong
( 5.000 x  60% ) x Rp.  26          =      Rp.       78.000
Biaya Tenaga Kerja
( 5.000 x  30% ) x Rp.  34          =      Rp.       51.000
Biaya Overhead Pabrik
( 5.000 x 30% ) x Rp. 56            =      Rp.       84.000
Jumlah Harga Pokok produksi   =      Rp.     633.000
yg masih dlm proses akhir


Produk Hilang Awal Proses


Contoh Kasus :

PT  Persada memiliki dua departemen produksi dalam mengolah produknya yakni departemen I dan departemen II. Berikut ini disajikan data produksi dan biaya untuk kedua departemen tersebut

                                                        Dept I              Dept II
Produk yang dimasukkan dlm
proses                                             3.000                   -
Produk selesai yang ditran-
fer ke Dept B                                   2.500                   -

Produk selesai ditransfer
Ke gudang                                               -               2.100

Produk dlm proses akhir  bulan
Dgn tkt penyelesaian bhn baku
Dan penolong 100 %, biaya
Konversi 45 %                                    300                   -

Tkt penyelesaian biaya bhn pe-
nolong 70 % dan biaya
konversi 40 %.                                       -                  250
Produk hilang awal proses                  200                 150



Data Biaya produksi

Berdasarkan informasi berikut ini adalah biaya produksi yang telah dikeluarkan yakni sebagai berikut
Biaya yang dikeluarkan selama bulan berlangsung adalah
Sebagai berikut


                                        Dept I                      Dept II

Biaya bahan baku           Rp.    350.000                -
Biaya bahan penolong    Rp.    406.000          Rp.    409.500
Biaya tenaga kerja          Rp.    500.650          Rp.    473.000
Biaya overhead pabrik    Rp.    711.450          Rp.    352.000

Diminta ;

Berdasarkan informsi di atas, maka tentukan

d.        Harga pokok produksi per satuan yang dihasilkan oleh Departemen I
e.        Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Depar teman II
f.          Harga Pokok produk dalam proses akhir bulan yang dihasilkan oleh Departemen I
g.        Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke gudang
h.        Harga pokok produk yang masih dalam proses akhir yang dihasilkan oleh Departemen II






Penyelesaian : Kasus Produk Hilang


1.  Perhitungan Harga Pokok produksi per unit

No.
Jenis Biaya
Jml Biaya
Unit Equivalen
Biaya/Unit
1.
Bia Bhn baku
Rp. 350.000
2100+(300 x 100%)
Rp  125
2.
Bia Bhn Penolong
Rp. 406.000
2500+(300 x 100%)
Rp  145
3.
Bia Tenaga Kerja
Rp. 500.650
2500+(300 x   45%)
Rp  190
4.
Bia Overhead Pabrik
Rp. 711.450
2500+(300 x   45%)
Rp  270
Biaya Produksi Per Unit 
Rp. 730

2.  Harga Pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang yakni sebesar :
 2500 unit  x  Rp. 730                  =      Rp. 1.825.000

3.  Harga Pokok produksi yang masih dalam proses akhir

Biaya bahan baku :
( 300 x 100% ) x Rp.   125         =      Rp.      37.500
Biaya bahan penolong
( 300 x 100% ) x Rp.   145         =      Rp.      43.500
Biaya Tenaga Kerja
( 300 x   45% ) x Rp.   190         =      Rp.      25.650
Biaya Overhead Pabrik
( 300 x   45% ) x Rp.   270         =      Rp.      36.450
Jumlah Harga Pokok produksi   =      Rp.    143.100
yg masih dlm proses akhir



4.  Perhitungan Biaya Produksi per unit yang Ditambahkan oleh Departemen B yakni :


No.
Jenis Biaya
Jml Biaya
Unit Equivalen
Biaya/Unit
1.
Bia Bhn Penolong
Rp. 409.500
 2100 + (250 x 70%)
Rp.180  
2.
Bia Tenaga Kerja
Rp. 473.000
 2100 + ( 250 x 40%)
Rp.215  
3.
Bia Overhead Pabrik
Rp. 352.000
 2100 + ( 250 x 40%)
Rp.160  
Biaya Produksi Per Unit 
Rp.555

5. Harga Pokok Produk selesai yang Ditransfer oleh Departemen B ke Gudang adalah :


2.100  x  (1.506,59) *                                 = Rp. 3.163.839

Catatan : 

Harga pokok produksi/satuan yg berasal
dari Dept  I                                                             =  Rp.   730
Harga pokok produksi/satuan yg berasal
Dari Dept I stl adanya produk hilang dlm
Proses di Dept II sebanyak 250 unit
Adalah Rp 1.825.000 : ( 2500 – 150 )                =  Rp.   776,59

Penyesuaian harga pokok  produksi per                        Rp.1.506,59
Satuan produk yang berasal dari Dept I           

* Rp. 730 + 776,59


6.  Harga Pokok produksi yang masih dalam proses akhir
yang Dihasilkan pada Departemen B ( 250 unit)

Harga Pokok dari Dept A  250 x 776,59     =  Rp. 194147,5
Biaya bahan penolong
( 250 x 70% x Rp. 180)                              =  Rp.   31.500 
Biaya bahan tenaga kerja
( 250 x 40% x Rp.  215                               =  Rp.   21.500

Biaya overhead pabrik
( 250 x 40% x Rp. 160                                =  Rp.  16.000 

Jumlah Harga Pokok produksi                   =  Rp.263.147,5
  
yg masih dlm proses akhir





























































Jurnal-Jurnal yang Diperlukan.

1.   Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku :

BDP – Biaya  Bahan baku                 Rp. 300.000.
          Persediaan Bahan Baku                 Rp. 300.000


2.   Jurnal untuk mencatat biaya bahan penolong :

BDP – Biaya Bahan Penolong          Rp. 450.000
          Persediaan Bahan Penolong          Rp. 450.000 

3.   Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja

BDP – Biaya Tenaga Kerja                Rp. 513.600
          Gaji dan Upah                                 Rp. 513.600 

4.   Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja

BDP – Biaya Overhead pabrik          Rp. 642.000 
          Berbagai Rekening yang Di            Rp. 642.000 
                kredit.

5.   Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang.

Persediaan produk jadi                     Rp.  1.596.000
BDP- Biaya Bahan Baku                 Rp.
BDP- Biaya Bahan Penolong                  Rp. 
BDP- Biaya Tenaga Kerja lgs          Rp. 
BDP- Biaya Overhead Pabrik          Rp. 

6. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk yang masih dalam proses akhir :

Persediaan produk jadi                     Rp.  309.600
BDP- Biaya Bahan Baku                 Rp.    72.000
BDP- Biaya Bahan Penolong                  Rp.  108.000
BDP- Biaya Tenaga Kerja lgs          Rp.    57.600
BDP- Biaya Overhead Pabrik                           Rp.    72.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar