بِــــــسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيـــمِ

SELAMAT DATANG DI STIKOM MUHAMMADIYAH BATAM

SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI - DAN TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

MENU

LAGI BELAJAR

.

Radio Online Minang Cimbuak                Radio Online Minang Cimbuak

Rabu, 10 Desember 2014

LAPORAN HARGA POKOK PENJUALAN


Laporan Harga Pokok Penjualan


HPP     = Persediaan awal + Pembelian - Persediaan akhir

HPP     = BBB + BTKL + BOP



Bahan baku merupakan bahan yang secara menyeluruh
membentuk produk selesai dan dapat diidentifikasikan
secara langsung pada produk yang bersangkutan.

Biaya bahan baku merupakan pengeluaran yang melekat
untuk pembuatan produk yang digunakan untuk membeli
bahan baku.

Dalam siklus bahan baku terdapat tiga pencatatan, yaitu:
  1. Mendapatkan bahan baku dari supplier.
  2. Permintaan bahan baku dari bagian produksi kepada
            bagian gudang bahan baku.
  1. Penilaian persediaan bahan baku dan aliran harga
            pokoknya.


1.   Metoda Fisik
a.   Metoda Identifikasi Khusus
b.   Metoda Rata-rata (Rata-rata Sederhana dan Rata-rata Berbobot)
c.   Metoda Masuk Pertama Keluar Pertama
d.   Metoda Masuk Terakhir Keluar Pertama 

2.   Metoda Perpetual
a.   Metoda Masuk Pertama Keluar Pertama
b.   Metoda Rata-rata Bergerak
c.   Metoda Masuk Terakhir Keluar Pertama 






Biaya tenaga kerja merupakan pembayaran-pembayaran kepada para pekerja yang didasarkan  pada jam kerja atau atas dasar  unit yang diproduksi. Biaya ini merupakan biaya tenaga kerja  langsung (upah).

Metoda dasar dalam perhitungan dan penentuan biaya tenaga kerja:
1.   Dasar tarif per jam kerja
2.   Dasar tarif per unit produksi
3.   Dasar rencana insentif


Biaya Overhead Pabrik (BOP) merupakan biaya produksi yang tidak
dapat diklasifikasikan sebagai biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung.
Metoda klasifikasi untuk menentukan biaya langsung atau tidak
langsung adalah sebagai berikut:

1.   BOP sesungguhnya
2.   BOP dibebankan
  1. Pendistribusian biaya overhead ke departemen produksi dan
            departemen jasa.
  1. Pengalokasian dari departemen jasa ke departemen produksi.
  2. Membagi biaya overhead ke departemen-departemen produksi atas
            dasar ukuran aktivitas yang setepat mungkin.

Penentuan Biaya Produksi dengan Metoda Harga Pokok Pesanan
Terdapat 2 (dua) sistem pengumpulan biaya produksi, yaitu:
  1. Metoda Harga Pokok Pesanan.
  2. Metoda Harga Pokok Proses.
Catatan: Media ini fokus pada metoda harga pokok pesanan
Karakteristik Metoda Harga Pokok Pesanan
  1. Kegiatan produksi dilakukan atas dasar pesanan.
  2. Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan.
  3. Pengumpulan biaya produksi dilakukan dengan membuat
  4. Setelah pesanan selesai dikerjakan biasanya produk selesai
Contoh perusahaan: kontraktor, perusahaan galangan kapal, percetakan,dan lain-lain.

Langkah-langkah Metoda Harga Pokok Pesanan:

  1. Perusahaan kedatangan pemesan.
  2. Menentukan barang yang dipesan dan harga.
  3. Perusahaan membeli bahan baku.
  4. Perusahaan menghitung biaya bahan baku.
  5. Perusahaan menghitung biaya tenaga kerja langsung.
  6. Perusahaan membebankan BOP.
  7. Perusahaan menghitung BOP sesungguhnya.
  1. Perusahaan menghitung selisih antara BOP yang dibebankan dengan BOP sesungguhnya.
  2. Perusahaan mencatat selisih. Perlakuan selisih:
            - dibuka akun selisih terus-menerus.
            - dibebankan ke penjualan, HPP, dan persediaan produk jadi.
  1. Perusahaan membuat jurnal-jurnal yang diperlukan.
  2. Perusahaan memposting jurnal.
  3. Perusahaan membuat kartu harga pokok sebanyak pesanan

Perusahaan mebel “ANTIK” berproduksi atas dasar pesanan. Biaya-biaya dikumpulkan atas dasar pesanan. Pada tanggal 17 Juli 2009, perusahaan “ANTIK” mendapat pesanan untuk membuat meja dari HOTEL GARUDA dengan biaya atau kontrak sebesar Rp12.000.000,00. Pesanan harus sudah selesai paling lambat tanggal 12 Agustus 2009. Atas pesanan tersebut perusahaan “ANTIK” memberi kode job nomor 58.

Transaksi yang terjadi sehubungan dengan pesanan job nomor 58 tersebut adalah sebagai berikut:

Pembelian bahan-bahan yang dilakukan: ( Persediaan Bahan )
Jurnal 1
20 keping kayu mahoni
@ Rp  500.000,00
Rp. 10,000,000
100 liter politur
@ Rp       5.000,00
Rp.      500.000
15 peti lem
@ Rp     20.000,00
Rp.      300.000
5 peti paku
@ Rp    40.000,00
Rp.      200.000

  =  Rp.   
 Rp. 11.000.000

Permintaan bahan baku untuk memproduksi job nomor 58
Jurnal 2
5 keping kayu mahoni    
@ Rp  500.000,00
2.500.000
10 liter politur      
@ Rp       5.000,00
50.000
1 peti lem
@ Rp     20.000,00
20.000
1 peti paku
@ Rp    40.000,00
40.000

  =  Rp. 
Jurnal 5 > 2.610.000

Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan untuk mengerjakan pesanan:
Tenaga kerja langsung                      Rp 3.500.000
Tenaga kerja tidak langsung                          Rp 1.000.000 +
Jurnal   3                                           4.500.000
J 4 Biaya overhead pabrik sesungguhnya selain yang terjadi di atas adalah sebesar Rp2.000.000
J6Biaya overhead pabrik dibebankan atas dasar tarif yaitu 75% dari biaya tenaga kerja langsung.
J7 >Pesanan tersebut dapat diselesaikan dan diserahkan kepada pemesannya sedangkan pembayarannya diterima 20 hari kemudian.


Diminta: 


1.     Jurnal-jurnal yang diperlukan.
2.     Aliran biaya pada akun-akun yang bersangkutan.
3.     Kartu biaya atas pesanan tersebut.



Diketahui
1.      Pembelian / Persediaan Bahan                             =  11.000.000
2.      pemakaian bahan baku dan bahan pembantu =     2.500.000
3.      pembayaran gaji dan upah                                    =     4.500.000
4.      BOP-sesungguhnya yang lain                                =     2.000.000
5.      BOP-dibebankan pada Job 58, sebesar 75% x Rp3.500.000 = 2.625.000
6.      produk selesai (Job 58):  J 6Rp. 11.000.000 - 2.625.000        = 8.625.000
7.      penyerahan produk selesai (Job 58)   
a.      Piutang dagang                                           Rp 12.000.000                    -
b.      Harga pokok penjualan                               Rp   8.625.000



1  Mencatat pembelian bahan-bahan:
Persediaan bahan                              Rp11.000.000             -
            Utang dagang                                                -                       Rp11.000.000

2  Mencatat pemakaian bahan baku dan bahan pembantu:
BDP-BBB (Job Nomor 58)                  Rp2.500.000               -
BOP-sesungguhnya                           Rp   110.000               -
            Persediaan bahan                                          -                       Rp2.610.000

3  Mencatat pembayaran gaji dan upah:
Biaya gaji dan upah                           Rp4.500.000               -
            Utang gaji/Kas                                               -                       Rp4.500.000

Mencatat biaya gaji dan upah langsung dan tidak langsung:
BDP-BTKL Job 58                                Rp3.500.000               -
BOP-sesungguhnya                           Rp1.000.000               -
            Biaya gaji dan upah                                       -                       Rp4.500.000

4  Mencatat BOP-sesungguhnya yang lain:
BOP-sesungguhnya                           Rp2.000.000               -
            Macam-macam kredit                                               -                       Rp2.000.000

5  Mencatat BOP-dibebankan pada Job 58, sebesar 75% x Rp3.500.000:
BDP-BOP Job 58                                 Rp2.625.000               -
            BOP-dibebankan                                           -                       Rp2.625.000

6  Mencatat produk selesai (Job 58):  J 6Rp. 11.000.000 - 2.625.000 = Rp8.625.000
Persediaan barang jadi                                 Rp8.625.000               -
            BDP-Job 58                                                      -                        Rp 8.625.000

Atau

Persediaan barang jadi                                 Rp 8.625.000              -
            BDP-BBB                                                         -                       Rp 2.500.000
            BDP-BTKL                                                        -                       Rp 3.500.000
            BDP-BOP                                                         -                       Rp 2.625.000

7  Mencatat penyerahan produk selesai (Job 58):
Piutang dagang                                             Rp 12.000.000            -
Harga pokok penjualan                                Rp   8.625.000            -
                        Penjualan                                                       -                       Rp 12.000.000
                           Persediaan barang jadi                              -                       Rp   8.625.000
                                                                                                             LABA KOTOR Rp   3,375,000


8  Aliran biaya pada akun-akun yang bersangkutan 


9 Kartu biaya atas pesanan




Hal-hal yang perlu diperhatikan:
  1. Biaya produksi dan laporan harga pokok.
  2. Tarif BOP.
  3. Pengelompokkan akun biaya-biaya produksi.
  4. Sifat barang jadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar